af015722: Terjebak utang!

Affiche uitgegeven in 2002 door de Koalisi anti Utang (KAU) tegen de schuldenlast van Indonesië. Afbeelding: strip over uitbuiting. Bijschriften: Pasar INPRES Bantuan ASIAN Development Bank. Lho koq, bikin pasar tidak ada pedagangnya… Proyek BENDUNGAN Bantuan Bank Dunia. KENAPA SIA-SIA BEGINI?...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Reference code:af015722
Collectie:11.11.11
By: Koalisi Anti Utang (uitgever)
Type: affiche
Date:2002-2002
Subjects:
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Affiche uitgegeven in 2002 door de Koalisi anti Utang (KAU) tegen de schuldenlast van Indonesië. Afbeelding: strip over uitbuiting. Bijschriften: Pasar INPRES Bantuan ASIAN Development Bank. Lho koq, bikin pasar tidak ada pedagangnya… Proyek BENDUNGAN Bantuan Bank Dunia. KENAPA SIA-SIA BEGINI? Jembatan yang mudah rusak. IMF, WORLD BANK, ADB, JBIC. INI BANTUAN LUNAK DARI KAMI. ASIIK. Karena Pejabat rebutan minta utang… "Untuk pembangunan, katanya". HA.. HA.. LUMAYAN UNTUK BELI RUMAH, … SISANYA BARU UNTUK PEMBANGUNAN. Ada Proyek… Ada Korupsi… AKU MINTA BAGIAN YA PAK… BERES… NANTI SEMUA DAPAT BAGIAN. AKU JUGA. Tak heran dana pembangunan jadi berkurang. INGAT! INI BARU CICILANNYA SAJA HUTANGMU MASIH BANYAK. Akhirnya… Terjebak Utang. BBM. Hutan Dijual, Pajak dinaikkan, Subsidi (BBM, Listrik, Pertanian, dan Kesehatan) dicabut… untuk Bayar Utang. KITA TIDAK BISA TERUS BEGINI! Rakyat juga yang menanggung beban. Tekst: TERJEBAK UTANG! Utang luar negeri Indonesia saat ini sudah di luar batas kewajaran, berkisar pada US $ 150 milliar. Penggunaan utang tersebut di masa lalu diantaranya mengalir kepada proyek — proyek yang tidak bermanfaat dalam jangka panjang, tidak demodratis dalam pelaksanaannya, menimbulkan kesenjangan sosial serta tidak berkelanjutan. Utang tersebut ternyata kemudian hanya dimanfaatkan oleh segelintir kelompol orang yang dekat dengan kekuasaan. Tahukah masyarakat bahwa mereka yang harus menanggung beban utang tersebut saat ini? Tahukah masyarakat bahwa Pemerintah menjamin dan mengalihkan utang — utang swasta menjadi beban pembangunan? Tiap Tahun, 30-45% anggaran pembangunan Indonesia (APBN) harus tersedot untuk membayar cicilan utang dan bunga utang. Dengan ardanya beban tersebut, maka bagian untuk pembangunan akan berkurang. Yang kini telah dirasakan oleh masyarakat adalah meningkatnya berbagai pungutan/pajak, subsidi terhadap berbagai sektor penting dikurangi (pertanian, pendidikan, kesehatan) dan eksplotasi sumber daya alam (hutan, laut, tambang dan lainnya) untuk membayar utang. Pada saat yang bersamaan pemerintah mencari pinjaman baru untuk mendukung APBN ("gali loban tutup loban"). Kesepakatan dan pencairan pinjaman luar negeri selama ini dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan rakyat, baik secara langsung maupun melalui perwakilan rakyat (DPR). Ini merupakan perbuatan kriminal oleh kreditor (IMF, World Bank, ADB, JBIC, dll) dan pemerintahan tersebut. Rakyat seharusnya tidak dibebani kewajiban untuk membayar utang haram yang tidak mereka rasakan manfaatnya. Saatnya rakyat menuntut penghapusan utang!! KOALISI ANTI UTANG (KAU) Sekretariat: Jl. Tegal Parang Utara No. 14 Jakarta 12790, T: 021 7941672, F: 021 7941673, E: infokau@lycos.com. Ikuti milis diskusi utang: hutang@yahoogroups.com. desain: Rumah Warna, ilustrasi: wahjoe + epit, 2002.
Physical description:geheel: hoogte: 60.00 cm
geheel: breedte: 40.00 cm
papier